Memahami dan Mengenal Kompetensi Kepemimpinan
Kompetensi Kepemimpinan adalah sifat, sikap, dan skill kunci yang dimiliki oleh seseorang, yang dapat dan akan mendorong performa optimal dalam tim, organsasi, dan perusahaan tempatnya berada.
Kompetensi kepemimpinan – atau Leadership Competencies – seseorang biasanya diaplikasikan dan terlihat dalam kinerja hariannya, dari kebiasaan, performa, dan dari interaksinya dengan orang lain dalam tim, serta dalam mencapai tujuan atau target yang diberikan padanya. Karena itu, kompetensi kepemimpinan adalah unsur terpenting yang wajib diukur, dikelola, dan dibangun oleh perusahaan dan HRD manapun.
Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa kompetensi kepemimpinan setiap individu dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah penentu kesuksesan perusahaan itu sendiri.
Winning in leadership is winning in business.
Mengukur Kompetensi Kepemimpinan
Sebelum melakukan penunjukkan leader dan mengisi posisi leadership dalam organisasi, Anda harus terlebih dahulu melakukan pengukuran terhadap kemampuan mereka menjalankan tugasnya. Anda perlu mengukur skill leadership mereka, dengan melakukan penilaian kompetensi kepemimpinan setiap kandidat individu.
Dengan memusatkan perhatian pada kompetensi kepemimpinan, pengukuran dapat dilakukan sebagai dasar penentuan kandidat atau perencanaan program training dan pelatihan untuk organisasi.
Anda melaksanakan ini, dengan melakukan lima hal:
- Menentukan Kompetensi Kepemimpinan yang diinginkan.
- Menyusun sistem pengukuran atau Metriks Kuantitatif yang terukur.
- Memilih, membuat, dan menyusun Assessment menggunakan Metriks tersebut.
- Melaksanakan waktu pengadaan assessment.
- Melakukan kompilasi hasil penilaian dalam laporan yang membandingkan kompetensi setiap individu.
Matriks kuantitatif itu sendiri dapat dibuat berdasarkan kebijakan setiap organisasi, baik dalam angka, huruf, atau grafik yang terukur.
Proses pengukuran kompetensi leadership ini sendiri bisa menjadi bagian dari sebuah proses menyusun Training Needs Analysis.
10 Kompetensi Kepemimpinan Wajib
Setelah memahami pentingnya pengukuran kompetensi ini dalam perusahaan, maka selanjutnya adalah mengenal apa saja Leadership Competencies yang wajib dimiliki oleh leaders dalam suatu organisasi. Ada beberapa kompetensi kepemimpinan utama yang berbeda dalam berbagai versi, berikut adalah top 10 kompetensi kepemimpinan yang WAJIB dimiliki.
1. Visioner
Seorang pemimpin menentukan arah dan tujuan. Seorang pemimpin harus dapat memandu tim, organisasi, dan perusahaannya menuju suatu arah yang lebih baik. Ia harus dapat melihat ke depan, beberapa langkah lebih maju dari orang lain dalam timnya. Karena itu, seorang pemimpin harus mampu membangun dan mengkomunikasikan visi.
Apa yang akan terjadi di masa depan? Kemana organisasi menuju dalam beberapa tahun ke depan? Dan bagaimana organisasi dapat menuju ke arah yang dituju itu?
Kompetensi ini bisa diukur dan dilatih dari pemahaman akan perubahan konstan di business environment, inovasi, dan kemampuannya berpikir maju, misalnya dengan kompetensinya dalam Design Thinking and Innovation.
2. Social Intelligence / Social Skills
Selalu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya, kompetensi individu dalam hubungan sosial dengan rekan, stakeholder, hingga tim yang dipimpinnya merupakan esensi penting kompetensi kepemimpinan. Bagaimana ia bisa menjalin hubungan dengan orang lain? Bagaimana ia bisa dipercaya oleh timnya? Bagaimana ia bisa memahami hubungan berbagai pihak yang terlibat?
Kemampuan sosial seorang pemimpin bisa diukur dari interaksinya dan pemahamannya mengenai orang lain.
3. Team Building and Delegation
Disebut sebagai pemimpin, artinya ada yang dipimpin. Tim, organisasi, dan rekan. Kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki, termasuk potensi karyawan dan orang yang berbeda- beda dalam timnya adalah kompetensi kepemimpinan wajib berikutnya.
Kemampuan ini dapat diukur dan dilatih dengan mengukur efektifitas individu dalam membentuk tim, menyusun anggota tim dengan memanfaatkan talent yang berbeda, dan kemampuan melakukan delegasi tugas dengan memahami talent setiap orang dalam timnya.
Kemampuan ini bisa dilengkapi dengan pemahaman potensi setiap anggota tim dan mengetahui cara delegasi untuk mengoptimalkan potensi setiap orang.
4. Conflict Management
Kompetensi berikutnya adalah kemampuan untuk menangani konflik yang terjadi dalam aktivitas harian organisasi dan perusahaan. Konflik adalah hal yang lumrah dan akan terjadi saat organisasi melibatkan semakin banyak orang yang berbeda. Seorang leader harus mampu mengatasi konflik internal ataupun internal secara bijak, berbasis efisiensi operasional.

5. Problem Solving
Kompetensi Problem Solving bergantung pada kemampuan leadership seseorang dalam melakukan pertimbangan terhadap berbagai tantangan yang ada, dan mengambil cara terbaik untuk melalui hambatan atau halangan tersebut. ‘Problem’ disini bisa merupakan hambatan operasional, hambatan resources, hambatan external, ataupun kemungkinan lainnya.
Kompetensi kepemimpinan ini bisa ditingkatkan dengan pelatihan problem solving dengan modul analisa Ishikawa Diagram (Fishbone), Five Whys, FMEA, dan sebagainya.
6. Decision Making
Salah satu fungsi pemimpin adalah kemampuannya mengambil keputusan yang menghasilkan hasil terbaik untuk organisasi. Inilah kompetensi wajib yang disebut kompetensi kepemimpinan Decision Making.
Dalam mengukur penguasaan kompetensi ini, leaders harus mampu melakukan pertimbangan reasoning dalam pengambilan keputusan, meliputi pemahaman akan situasi, mempertimbangkan berbagai faktor, pertimbangan cost- benefit, opportunity cost, dan pertimbangan lainnya untuk hasil terbaik, dan menyampaikannya dengan tegas pada tim.
7. Effective and Persuasive Communication
Kemampuan komunikasi efektif dan persuasif, bagaimana menyampaikan sesuatu yang membuat orang ingin bertindak dan bergerak melaksanakannya secara natural, adalah kemampuan komunikasi tertinggi yang merupakan bagian dari kompetensi leadership wajib. Sebagai bagian dari kemampuan komunikasi ini adalah kemampuan memberikan perintah, melakukan negosiasi, dan melakukan Public Speaking yang layak untuk seorang pemimpin.
Untungnya, kompetensi ini dapat dengan mudah diukut dengan metriks sederhana, dan dapat pula dikembangkan dengan mudah melalui pelatihan sederhana.