Memahami berbagai Metode Pembelajaran Ideal Karyawan
Memahami penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk pelatihan karyawan adalah hal terpenting dalam pengembangan perusahaan. Di era apapun, sejak dulu hingga era digital saat ini, hanya satu hal yang pasti dan konsisten dalam langkah kita mengelola perusahaan dan organisasi. Yaitu akan selalu adanya perubahan.
Perubahan dan tuntutan untuk inovasi adalah hal yang tak terhindarkan, dan mempengaruhi secara langsung kinerja dan pencapaian Anda. Perusahaan yang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, trend, atau wawasan baru, akan kesulitan bertahan dan mencapai kesuksesan. Namun, mengadaptasi perubahan dan inovasi tidak selalu mudah, terutama bagi karyawan yang mungkin merasa tidak siap atau tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan.
Inilah di mana peran pelatihan menjadi sangat penting. Pelatihan yang tepat dapat membantu karyawan untuk memperoleh kemampuan yang dibutuhkan untuk mengadaptasi perubahan dan terus mengembangkan dirinya dan kompetensinya untuk organisasi.
Di artikel ini, kita akan membahas mengenai apa saja kemampuan yang harus selalu dimiliki karyawan untuk bisa belajar lebih baik dan beradaptasi!
Beberapa Kemampuan Wajib untuk Karyawan
Ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki karyawan agar mereka selalu dapat beradaptasi dan mengikuti perubahan dan tuntutan era untuk organisasi. Misalnya:
- Kemampuan mempelajari hal baru (Learning Ability)
Karyawan harus dapat belajar dengan cepat dan efektif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengadaptasi perubahan dan inovasi. Kemampuan menyerap ilmu dan teknik praktik langsung adalah tuntutan wajib. - Kemampuan berpikir kreatif (Creative Thinking Ability)
Karyawan harus dapat berpikir kreatif dan mampu mencoba hal diluar apa yang sudah umum, untuk dapat menemukan solusi inovatif dan mengatasi masalah yang dihadapi dalam situasi perubahan. Kemampuan berpikir kreatif dapat dilatih dan dibiasakan - Kemampuan adaptasi (Adaptability)
Karyawan harus dapat dengan cepat dan efektif menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah dan lingkungan kerja yang baru, mampu memandang perubahan sebagai sesuatu yangtak terhindarkan, dan cepat menyesuaikan rencana terhadap kondisi. - Kemampuan kerjasama tim (Ability to Work in Team)
Karyawan harus dapat bekerja sama dengan rekan kerja dan atasan dalam situasi perubahan dan inovasi. Istilah ‘era kolaborasi’ bukan hanya istilah, tapi suatu fakta yang tak terhindarkan. - Kemampuan komunikasi (Effective Communication Ability)
Karyawan harus dapat dengan efektif menyampaikan gagasan atau ide, membuat presentasi untuk menjelaskan perubahan dan inovasi, serta mampu membuka jalur komunikasi dengan divisi lain sehubungan hal baru yang dilakukan.
Dari semua kemampuan ini, satu hal yang akan kita sorot sekarang adalah kemampuan pertama, yaitu kemampuan untuk belajar dan mempelajari hal baru. Karena dengan memiliki kemampuan belajar yang baik, seluruh empat kemampuan sisanya akan bisa DIPELAJARI!
Untuk itu, adalah tanggung jawab kita untuk membantu karyawan dan tim kita memiliki kemampuan belajar yang baik, dengan membuat dan menyajikan program pelatian karyawan yang tepat.
Tapi bagaimana kita bisa memilih dan merencanakan metode belajar paling tepat untuk karyawan? Apa saja teknik pembelajaran yang bisa digunakan?
10 Teknik Pembelajaran (Learning Method) untuk Rencana Pelatihan Karyawan
Berikut adalah 10 teknik pembelajaran yang bisa digunakan perusahaan atau organisasi dalam mengembangkan kemampuan karyawan dalam program pelatihan mereka. Anda dapat memilih metode pembelajaran yang paling tepat untuk kebutuhan Anda.
1. Pembelajaran aktif (Active Learning).
Teknik ini mencakup kegiatan yang memungkinkan karyawan untuk belajar dengan melakukan sesuatu, seperti simulasi, role-playing, atau proyek real yang bisa dilakukan dalam team. Ini memungkinkan karyawan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Pembelajaran aktif juga dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi karyawan dalam proses belajar, karena dalam teori pembelajaran dewasa, seorang dewasa suka danakan lebih tertarik belajar dalam hal yang dirasakan memiliki kaitan langsung dengan aktivitas harian mereka.
Gunakan teknik ini dengan membuat soal, situasi, simulasi, dan biarkan karyawan Anda belajar dengan berinteraksi, bukan hanya duduk mendengarkan semata.
2. Pembelajaran terbalik (Reverse Learning)
Pembelajaran terbalik adalah metode belajar di mana karyawan belajar melalui kegiatan praktik sebelum mendapatkan teori yang sesuai. Disebut demikian, karena berbeda dengan sistem pembelajaran dalam pelatihan umumnya, dalam teknik atau metode pembelajaran ini, karyawan dibiarkan untuk mencoba dulu, dan bahkan melakukan kesalahan dulu, sebelum mempelajari cara yang seharusnya dalam teori selanjutnya. Ini memungkinkan karyawan untuk memahami konteks, memahami konsep aplikasi, dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam situasi yang relevan. Pembelajaran terbalik juga dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dalam proses belajar.
Teknik pembelajaran karyawan ini bisa dilakukan dengan membiarkan karyawan melakukan tugas ringan sebelum justru mendapatkan arahan dan onboarding training.
3. Pembelajaran daring (Online Learning)
Pembelajaran daring atau metode pembelajaran karyawan secara online adalah metode belajar di mana karyawan belajar melalui media online, bisa dilakukan dengan mengakses konten pembelajaran yang tersedia melalui internet baik sumber internal ataupun eksternal. Ini memungkinkan karyawan untuk belajar pada waktu yang nyaman bagi mereka dan dari lokasi manapun. Pembelajaran daring juga dapat meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas dalam proses belajar.
4. Pembelajaran kolaboratif (Collaborative/ Joint Learning)
Pembelajaran kolaboratif adalah metode belajar di mana karyawan belajar bersama-sama dalam kelompok kecil atau tim. Ini memungkinkan karyawan untuk belajar dari rekan kerja dan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran kolaboratif juga dapat meningkatkan solidaritas dan kerja sama dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kolaboratif, interaksi antar anggota tim atau antar tim berbeda didorong secara aktif.
Anda bisa menggunakan metode pembelajaran karyawan ini untuk mendorong sensasi kerjasama, atau bahkan friendly competition.
5. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode belajar di mana karyawan belajar melalui proyek yang dikerjakan dalam tim. Ini memungkinkan karyawan untuk belajar dengan mengerjakan sesuatu yang relevan dengan pekerjaan mereka sehari-hari dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam situasi nyata. Proyek ini sendiri bisa dalam bentuk proyek real yang sedang dijalani, dimana Anda akan menginginkan adanya sistem kontrol dan pengawasan untuk meminimalisir resiko dan optimasi hasil, ataupun proyek simulasi yang dapat dikerjakan oleh karyawan, baik individu ataupun dalam tim.
Metode pembelajaran karyawan berbasis proyek biasanya merupakan salah satu yang paling efektif, karena tim Anda akan belajar secara langsung dengan mempraktekkan ilmunya secara nyata, dan akan mempelajari hal- hal atau informasi baru yang tepat guna, dan hanya sesuai dengan kebutuhan saja. Ini membuat metode pembelajaran ini lebih efisien dibandingkan pemberian ilmu secara umum semata.
Untuk mengadakan program pelatihan dan pendidikan karyawan berbasis proyek, keberadaan mentor menjadi sangat penting untuk proses pendampingan mereka.
Program khas kami Passion Project Program adalah salah satu program pelatihan yang dirancang dengan metode ini. Tanyakan pada kami mengenai Passion Project untuk perusahaan Anda.
6. Pembelajaran berbasis kasus (Case- based Learning)
Pembelajaran berbasis kasus adalah metode belajar di mana karyawan belajar dengan menganalisis kasus atau studi kasus yang relevan dengan pekerjaan mereka. Ini memungkinkan karyawan untuk belajar dari pengalaman orang lain dan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam situasi yang relevan. Pembelajaran berbasis kasus juga dapat meningkatkan kemampuan analisis dan pemecahan masalah karyawan.
Untuk menggunakan metode pembelajaran ini dalam pelatihan karyawan Anda, hal terpenting yang harus dipastikan adalah tepatnya kasus yang dibahas dan menjadi dasar pembelajaran atau diskusi. Kasus yang digunakan sebaiknya berhubungan dengan kompetensi dan tantangan yang mereka hadapi. Metode ini bisa diselipkan dalam program pelatihan biasa, atau dilakukan dalam sesi diskusi terpisah.
Lanjutkan ke halaman berikutnya >