Bisnis Dalam Situasi Covid-19
Apa itu transisi aset bisnis ke bisnis digital?
Mungkin datangnya tidak secepat angin ribut, gempa raksasa, atau letusan gunung berapi. Tapi dampak dari bencana wabah Coronavirus (Covid-19) yang sekarang sedang kita alami ini punya dampak yang sama, kalau bukan lebih besar terhadap bisnis dan perusahaan dibandingkan bencana- bencana alam itu.
Situasi ini menyebabkan kerugian yang tidak terukur dalam ekonomi mungkin akan jauh lebih parah daripada krisis tahun 1998, dan saya yakin mempengaruhi bisnis Anda juga.
Secara praktis Covid-19 dan social distancing policy yang sedang kita jalani bersama ini mempengaruhi SELURUH lapisan kehidupan dan masyarakat. Ketika semua orang tidak keluar rumah, kegiatan sosial dihentikan, dan aktivitas interaksi dan belanja dibatasi, maka praktis proses jual beli di market pun berkurang drastis, khususnya dalam industri pariwisata, hospitality, events, ataupun pusat perbelanjaan non esensial.
Muncul satu pertanyaan untuk kita semua sebagai perusahaan dan organisasi ekonomi.
“What now?” “Sekarang, apa yang harus kita lakukan?” “Apa yang bisa bisa dilakukan oleh bisnis dalam situasi ini?”
Dan jawabannya, adalah melakukan transisi aset bisnis dari konvensional, menjadi aset digital.
Transisi Bisnis ke Aset Digital
Sebagian besar perusahaan dan organisasi yang terkena dampak terbesar dalam situasi Covid-19 adalah mereka yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan manusia dan aktivitas fisik, seperti travel, hotel, rumah makan, event organizer, training dan edukasi, serta aktivitas sosial.
Social distancing secara langsung mengurangi, bahkan menghentikan aliran income dari pintu revenue perusahaan hingga melambat secara drastis, dan bahkan dalam beberapa kasus, hingga ke angka nol. Hal terberat yang bisa dilakukan oleh seorang pemilik usaha terpaksa dilakukan, merumahkan, bahkan memberhentikan sejumlah besar karyawan non esensial.
Sayangnya, menurut pemerintah dan badan kesehatan dunia, kita belum akan keluar dari situasi ini dalam waktu dekat. Dan setelah itupun, kita hanya akan kembali ke ‘new normal’. Apa artinya ini? Artinya bisa disimpulkan dalam tiga kata.
Berubah atau mati.
Bukan lagi saatnya mikir untuk berubah, bukan lagi saatnya ‘mempertimbangkan’ untuk berubah. Bukan lagi saatnya ‘ingin’ berubah.
Berubah atau mati.
Sebagai sebuah bisnis dan perusahaan, perubahan ini harus dimulai segera, dan dimulai sekarang juga. Dan perubahan ini hanya bisa dimulai dari satu titik. Satu langkah, satu aktivitas. Melakukan transisi bisnis ke aset digital.
Semua aset yang telah Anda bangun, dan Anda miliki sebelumnya tidak lagi berguna dalam situasi ini. Mereka adalah aset yang dibuat untuk era dimana social distancing tidak ada. Paling tidak untuk saat ini, semua aset itu hanya menjadi liability. Anda harus membangun ASET BARU untuk era social distancing dan gaya hidup post- Covid-19.
Untuk memudahkan Anda dalam mendapatkan gambaran langkah transisi bisnis ke aset digital, dan menentukan aktivitas ‘new normal’ Anda, dalam artikel kali ini kita akan menggunakan konsep Business Model Canvass dari Alexander Osterwalder sebagai framework berpikirnya.
1. Digital Key Partners
Tidak semua partner Anda dalam situasi bisnis normal bisa digunakan dalam situasi ini. Key partners yang membantu Anda melakukan aktivitas fisik seperti outsourcing security untuk toko, partner tour, musisi Live yang biasa menghibur tamu di cafe Anda, saat ini tidak berguna untuk Anda. Anda membutuhkan partner baru yang bisa membantu bentuk baru bisnis Anda.
Tanyakan pada partner loyal Anda, apa yang bisa mereka lakukan untuk tetap bisa bekerjasama dengan Anda, dalam bentuk bisnis baru Anda, yang mungkin akan menggunakan platform digital. Bentuk jaringan partner baru untuk bentuk bisnis baru Anda, misalnya ecommerce platforms.
2. Finding New Key Activities
Aktivitas bisnis fisik Anda yang saat ini tidak bisa dilakukan harus ditinggalkan atau diubah bentuknya. Esensi dasar aktivitasnya yang masih mungkin dipertahankan perlu dipertahankan, tapi beranikan mencoba melakukan aktivitas itu dengan cara berbeda. Atau mencoba aktivitas baru. Restoran bisa mencoba menjual frozen food, hotel bisa mensupply catering, training provider bisa melakukan pelatihan online, event organizer bisa membuat digital event/ digital campaign.
Coba aktivitas baru yang bisa dilakukan via digital platform. Bila selama ini Anda belum pernah melakukan aktivitas digital sales, saatnya tim Anda mempelajari langkah- langkah yang bisa dilakukan untuk strategi digital marketing dan digital sales yang efektif.
3. Build Digital Key Resources
Saat melakukan aktivitas baru, membangun key resources baru adalah hal terpenting dalam transisi aset bisnis ke aset digital. Platform digital, misalnya, adalah pengganti toko atau kantor fisik Anda. YouTube, bisa digunakan sebagai showroom Anda. Social media Anda harus dibangun dengan lebih baik di era ini, agar menjadi pengganti flyer dan poster iklan Anda.
Sumber daya manusia harus dibangun dengan kompetensi baru. Apakah karyawan Anda melek digital? Saat ini, Anda lebih membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi digital sebagai aset bisnis Anda dibandingkan jumlah karyawan yang melakukan absensi setiap pagi. Karyawan yang memiliki kualitas baik dalam kompetensi digital adalah key resources terpenting Anda.
4. New Value Proposition
Value yang ditawarkan bisnis Anda tidak perlu diubah drastis, namun perubahan dan penyesuaian tergantung kebutuhan perlu dilakukan. Apakah Anda ingin mengubah haluan total, atau hanya membelokkan arah sedikit dari situasi normal bisnis Anda? Bisnis seperti travel, mungkin akan lebih dalam keadaan urgent untuk mengubah value yang ditawarkan. Misalnya sebagai pengganti travel, Anda bisa mulai melakukan transisi aset bisnis ke platform digital, dan mengembangkan video- video travel dan review makanan siap antar terpercaya.
Misalnya, dengan value baru ini, Anda bisa mendapatkan sedikit pintu revenue baru dengan kerjasama bagi hasil dengan pemilik catering yang Anda review.
5. Adaptive Customer Relationship
Otomatis, ketika melakukan transisi aset bisnis ke aset digital, proses Customer Relationship bisnis Anda akan berubah. Pikirkan bagaimana dan lewat mana Anda akan berinteraksi dan membangun hubungan kedekatan baru dengan market. Anda bisa memakai chat platform seperti Zoom, Skype, Google Hangout untuk tetap berinteraksi dengan customer, dengan aset SOP konvensional
Catatan, ketika Anda memakai aset SDM yang biasa berinteraksi langsung dengan customer, maka ada kemungkinan Anda perlu melatih mereka dalam cara komunikasi melalui chat platform terlebih dahulu, karena skill- set yang dibutuhkan mungkin berbeda. Disinilah Anda melakukan transisi skill aset SDM ke digital.
6. Alternative Distribution Channel
Kalau bisnis Anda memiliki aset distribusi fisik yang selama ini berjalan baik, saatnya Anda melakukan revisi untuk strategi distribusi ini. Dengan berubahnya value dan activities, otomatis channel ini akan mengalami dan membutuhkan perubahan yang bisa jadi paling drastis.
Tidak lagi Anda bisa menggunakan channel sebelum era Covid- 19, kini Anda harus membangun channel baru. Bila Anda butuh biaya untuk membangun channel digital, Anda mungkin akan terpaksa mencairkan sebagian aset distribusi Anda untuk membiayai aset digital. Inilah wujud transisi bisnis ke aset digital.
7. Customer Segments
Dengan dua sistem bisnis baru dalam situasi pandemik Covid-19 (Coronavirus) yaitu digital channel dan home deliveries, bisnis Anda perlu mempertimbangkan perubahan market segment. Hubungan market segment disini menjadi penting, karena dalam aset digital, setiap platform memiliki target market spesifik, bahkan ketika beriklan pun, Google Ads, FB Ads, dan lainnya memiliki segmentasi yang jelas dan tersusun rapih.
Baik Anda tetap menggunakan aset network konsumen konvensional ataupun transisi aset ke target baru, Anda dan tim Anda harus bisa membedakan langkah digital, baik dalam promosi ataupun melakukan langkah sales. Bisnis Anda perlu mempelajari strategi content marketing dan ad placements.
8. Digital Business Cost Structure
Pandemik Covid-19 yang serba belum menentu membatasi ruang gerak secara drastis, dan karena itu perhitungan biaya untuk transisi ke bisnis digital harus diperhitungkan baik. Anda perlu mempelajari bagaimana melakukan cost efficiency dalam membangun bisnis digital Anda, dengan sesi khusus training kami.
9. Digital Business Revenue Streams
Setelah memahami semua hal dan elemen yang harus Anda sesuaikan dalam transisi ini, Anda juga perlu memahami bagaimana peluang revenue dalam model bisnis baru Anda ini. Apa saja yang bisa menjadi sumber revenue stream Anda dalam era Covid-19 (Coronavorus) ini? Satu hal yang perlu dicamkan sejak awal, adalah memulai dengan kesiapan mindset yang tepat.
Dalam bisnid digital, sistem revenue bukan sekaligus besar seperti mungkin yang biasa terjadi dalam bisnis konvensional Anda. Bisnis digital Anda mungkin akan lebih difokuskan pada bagaimana mendapatkan ‘receh’ atau revenue dengan nilai yang lebih kecil, tapi dalam kuantitas massive. Salah satunya adalah dengan memahami konsep digital products and automatization.
Memulai Transisi Bisnis Sekarang Juga
Jadi itulah contoh sederhana bagaimana Anda bisa memulai transisi aset bisnis ke aset bisnis digital dan mulai tetap bertahan dalam kondisi pandemik Covid-19 ini. Hanya dengan mengubah business model dengan sederhana seperti contoh di atas, Anda bisa mulai beradaptasi terhadap tantangan yang sedang kita hadapi bersama saat ini.
Tentu kita semua membutuhkan bantuan dalam transisi bisnis seperti ini, untuk itu, segenap trainer dan coach di Mitologi Inspira siap membantu Anda dalam melakukan transisi dan membantu bisnis Anda tetap bertahan, bahkan MERAIH SUKSES di kondisi ini, bahkan menghadapi kondisi ‘new normal’ setelah social distancing.
Kami telah menyiapkan berbagai materi pelatihan dari para trainer terpilih untuk membantu Anda dalam transisi bisnis, dari:
- Building Digital Assets
- Design Thinking to Create New Business Values
- Remote Project Management
- Emotional Health and emotional Intelligence
- Cost Efficiency for Digital and Home- based Business
- Digital Marketing and Sales
- Camera- oriented Public Speaking
dan masih banyak lagi. Hubungi kami sekarang juga!
Salam hangat, tetap sehat, dan semoga bisnis Anda makin jaya dalam tantangan ini!