Pentingnya Memahami Fakta Ketahanan Mental Karyawan
Apakah Anda mengkhawatirkan masalah ketahanan mental karyawan yang terus menurun akibat beban tugas dan tuntutan kerja yang begitu besarnya?
Hati- hati! Bila dibiarkan terus menerus, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan mental tim Anda, dan pada akhirnya, mengakibatkan penurunan kinerja, menghambat perkembangan individu, dan berpotensi merugikan pertumbuhan perusahaan.
Tekanan kerja menjadi realitas tak terelakkan di dunia profesional, berasal dari berbagai sumber seperti tuntutan pekerjaan yang tinggi, target pencapaian yang ketat, batas waktu yang menekan, konflik interpersonal, hingga ketidakpastian yang terkait dengan perubahan dalam konteks kerja.
Pentingnya melatih daya tahan mental karyawan menjadi semakin nyata dalam menghadapi tantangan ini. Individu yang memiliki ketahanan mental yang kuat mampu mengatasi segala bentuk kesulitan dan memanfaatkan pengalaman pahit untuk tumbuh dan berkembang.
Jadi adalah untuk kepentingan perusahaan dan organisasi sendiri untuk memperhatikan factor kesejahteraan mental karyawan agar dapat menunjukkan kematangan emosional, dan kemampuan adaptasi yang baik dalam menghadapi berbagai situasi.
Berikut adalah pembahasan lebih mendalam mengenai 7 Fakta Penting Tentang Ketahanan Mental Karyawan, dan apa yang dapat dilakukan Perusahaan untuk membangun karyawannya, dilengkapi oleh Langkah solusinya!
7 Fakta Penting Tentang Ketahanan Mental dan Tuntutan Kerja
1. Stress adalah Masalah Paling Umum
Karyawan sering mengalami stres akibat tekanan pekerjaan, tenggat waktu yang ketat, atau tugas yang berat. Ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka. Stress dalam pekerjaan seringkali tidak terasa hingga saat- saat terakhir, dan dapat mempengaruhi kinerja hingga relasi mereka dengan rekan kerja.
Bahkan, sebagian besar masalah komunikasi antar tim ternyata diakibatkan oleh stress individu dalam tim, bukan masalah kemampuan komunikasi mereka.
2. Overwork dan Burnout
Beberapa karyawan cenderung bekerja berlebihan dan mengalami burnout, yang dapat mengakibatkan penurunan performa, kelelahan mental, dan bahkan masalah kesehatan. Tekanan pekerjaan dan tuntutan kerja dari atasan, target, dan jam kerja berlebihan seringkali menyebabkan masalah ini.
Ketika ini terjadi di dalam karyawan Anda, seringkali Anda dapat melihatnya dalam gejala demotivasi kerja, karyawan sering izin sakit, dan kehilangan focus dalam bekerja atau mengambil keputusan.
3. Kurangnya Work-Life Balance
Tuntutan pekerjaan yang tinggi sering kali menyebabkan ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, memberikan dampak negatif pada kesehatan mental karyawan. Karyawan yang meluangkan waktu 24/ 7 di kantor sekilas akan menguntungkan perusahaan.
Tapi tahukah Anda, bahwa efek balik dari kurangnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka ini dapat menyebabkan resiko lebih besar yang merugikan perusahaan Anda?
Karyawan yang merasakan tuntutan kerja mereka mengganggu hidupnya, akan berbalik bekerja ‘pas- pasan’, mereka akan menuntut lebih banyak, dan mereka akan menjadi karyawan yang ‘pahit’ dan bahkan bisa menjadi toxic di tempat kerja.
4. Ketidakpastian Pekerjaan
Ketidakpastian terkait pekerjaan, seperti reorganisasi perusahaan atau ancaman pemutusan hubungan kerja, dapat menciptakan kecemasan dan merugikan ketahanan mental karyawan.
Ketidakpastian, tekanan kerja yang berubah, pimpinan yang tidak konsisten, semua ini merupakan pemicu yang mempengaruhi ketahanan mental karyawan, dan berefek pada munculnya ‘keengganan bekerja penuh’ dari karyawan.
Demotivasi adalah salah satu efek paling besar dari ketidakpastian, dan kehilangan ownership dari pekerjaan mereka.
5. Kurangnya Dukungan dan Komunikasi
Kurangnya dukungan sosial di lingkungan kerja dan komunikasi yang buruk antara manajemen dan karyawan dapat memperburuk kondisi mental karyawan. Ketahanan mental karyawan akan semakin memburuk bila mereka merasa mereka tidak mendapatkan interaksi positif yang baik di tempat kerja.
Faktanya, kurangnya dukungan dan komunikasi, atau hubungan relasi positif di kantor antara atasan, bawahan, dan anggota tim adalah penyebab utama tingginya turnover di perusahaan Anda.
6. Isolasi dan Kesepian
Pekerjaan yang memerlukan banyak waktu sendirian atau pekerja jarak jauh dapat menyebabkan rasa isolasi dan kesepian, memengaruhi kesehatan mental.
Situasi ini dapat membuat karyawan merasa diabaikan, merasakan ilusi kesenjangan sosial di tempat kerja, dan membuat mereka semakin tidak diperhatikan oleh organisasi. Bila tidak ditangani, pandangan dan persepsi negatif tentang tempat kerja akan terbangun dalam diri mereka.
7. Tidak Adanya Kepedulian tentang Kesehatan Mental Karyawan
Beberapa organisasi mungkin belum memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya kesehatan mental, sehingga kurangnya perhatian terhadap aspek ini dalam kebijakan dan program perusahaan.
Aspek kurangnya perhatian perusahaan pada elemen kesehatan mental karyawan ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan karyawan yang merupakan elemen inti penggerak roda bisnis.
Terdapat solusi bagaimana perusahaan bisa membantu masalah-masalah diatas pada halaman berikutnya >>>